Jumat, 24 April 2009


OBESITAS dan BERAT BADAN IDEAL

  Fakta :

Terdapat lebih dari 1 miliar orang dewasa dengan kelebihan berat badan, dan sedikitnya 300 juta diantaranya adalah obesitas.
Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko terbesar munculnya penyakit kronik, temasuk diabetes melitus tipe 2 (kencing manis), penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), hipertensi, stroke dan beberapa jenis kanker.
Penyebab utama munculnya obesitas dan kelebihan berat badan adalah konsumsi banyak makanan mengandung lemak dan gula, serta penurunan aktivitas fisik, dan kurangnya olah raga. (World Health Organization, 2003)


apakah obesitas itu.....?



Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)
Kategori

BMI (kg/m2)


Risiko Penyakit
Underweight
<> 25
 
Pre-obese
25.0 – 29.9 kg/m2
Meningkat
Obese I
30.0 - 34.9 kg/m2
Sedang
Obese II
35.0 - 39.9 kg/m2
Berbahaya
Obese III
> 40.0 kg/m2
Sangat Berbahaya

Pengukuran yang lebih tepat dalam menentukan obesitas maupun overweight adalah dengan :
Penghitungan BMI
Penghitungan persentase lemak tubuh (body fat)
Analisis visceral fat
Penghitungan persentase skeletal muscle dan subcutaneous fat
Penghitungan Basal Metabolic Rate (BMR)
Perkiraan body age

Walaupun BMI dapat menentukan risiko obesitas dengan mudah, lemak tersembunyi yang umumnya terletak di perut (visceral fat) tidak dapat diketahui langsung dengan BMI. 
Contohnya, terdapat dua orang wanita (A dan B) yang memiliki berat dan tinggi badan yang hampir sama dengan BMI normal, tetapi setelah dihitung persentase lemak tubuh wanita B lebih besar. Ternyata walaupun wanita B memiliki berat badan normal, kandungan lemak tubuhnya tinggi. Hal inilah yang disebut lemak tersembunyi. 







Penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita berbeda, sehingga klasifikasi hasil persentase dari lemak tubuh pria dan wanita juga berbeda.




Abdominal Fat tersusun dari beberapa depot penyimpanan, yaitu :
Lemak viseral
Lemak subkutaneus

Terlalu banyak lemak viseral memiliki hubungan yang sangat erat dengan kenaikan lemak pada pembuluh darah yang dapat dihubungkan dengan beberapa penyakit, yaitu : arterosklerosis dan diabetes melitus. Orang-orang dengan tingkat lemak viseral tinggi cenderung memiliki ukuran perut yang besar. 

Lemak subkutaneus tidak hanya terakumulasi pada sekitar perut saja, tetapi juga berada di atas lengan, pinggul, serta paha. Lemak subkutaneus dapat menyebabkan penyimpangan dari bentuk porposi tubuh.



Skeletal muscle adalah otot yang melekat pada tulang dan digunakan untuk menggerakan bagian-bagian tubuh kita. Pemeliharaan dan peningkatan skeletal muscle sangat erat kaitannya dengan resting metabolism.
60 – 70% energi perhari digunakan untuk resting metabolism.
Resting metabolism (60 – 70%)
Energi yang diperlukan untuk melakukan fungsi vital dari tubuh
Daily Activity Metabolism (20 – 30%)
Energi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari, misalnya untuk bekerja, melakukan pekerjaan rumah, olahraga, dan sebagainya.
Diet-induced ( 10%)
Energi yang dikelurakan setelah mengonsumsi makanan

Jika seseorang terbiasa mengonsumsi makanan sehari-hari melebihi jumlah energi yang dibutuhkan, maka energi sisa akan disimpan dalam bentuk lemak.


 
Terdapat 3 macam bentuk tubuh berdasarkan karakteristik  distribusi lemak


Gynoid (Bentuk Peer)
Lemak disimpan di sekitar pinggul. Tipe ini cenderung dimiliki wanita. Risiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali risiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).

Apple Shape (Android)
Biasanya terdapat pada pria, yakni lemak tertumpuk di sekitar perut. Risiko penyakit pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes melitus, penyakit empedu, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara dan endometrium). 

Ovid (Bentuk kotak buah)
Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik